SLAWI - Banyak kreativitas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang menghasilkan karya bernilai ekonomis tinggi. Hal tersebut tidak lepas dari keberhasilan pembinaan yang dilakukan Lembaga Pemasyarakatan kepada warga binaannya agar nantinya menjadi modal kembali bermasyarakat.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi contohnya. UPT pimpinan Winarso ini telah lama memproduksi Kain Sarung Goyor sebagai produk unggulan karya WBP-nya dengan kerjasama CV Fahaltex.
Produk ini menarik minat Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Jateng Nur Ichwan untuk didaftarkan sebagai salah satu Kekayaan Intelektual. Kamis (30/03/2023).
Kalapas Winarso mengungkapkan, saat ini Lapas Slawi rutin memproduksi kain Sarung Goyor. "Dalam proses pembuatannya asli menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), satu orang dapat menghasilkan dua kain sarung tenun dalam satu minggu, " ungkap Winarso.
"Pemasaran Kain Sarung Goyor ini pun sudah kita ekspor tidak hanya sebatas di dalam negeri saja, namun sudah menembus pasar internasional seperti negara - negara timur tengah dan Afrika, " imbuhnya menjelaskan.
"Produk hasil karya warga binaan kami pasarkan dengan kerjasama CV Fahaltex dengan merek Sarung Goyor Pohon Zaitun, jadi jika anda melihat di pasaran ada Sarung Goyor dengan Merk Pohon Zaitun di pasaran itu adalah buah karya warga binaan Lapas Slawi" Winarso menambahkan.
Kerjasama antara Lapas Slawi dengan CV Fahaltex dalam pembuatan Tenun Sarung Goyor tak hanya sebatas di produk dan bahan mentah saja. CV Fahaltex juga rutin memberikan pelatihan dan siap membantu warga binaan jika nantinya setelah selesai menjalani masa pidana ingin terjun sebagai pengrajin Tenun Sarung Goyor.
(Humas Lapas Slawi)